Banyak orang masih bingung membedakan antara respirator dan masker. Padahal, keduanya memiliki fungsi dan tingkat perlindungan yang berbeda. Masker, seperti masker bedah atau masker kain, umumnya digunakan untuk mencegah penyebaran droplet atau cairan tubuh dari pemakai ke lingkungan sekitar. Sementara itu, respirator adalah alat pelindung yang lebih canggih karena mampu menyaring partikel seperti virus, bakteri, hingga kontaminan kimia berbahaya.
Perbedaan Masker Dan Respirator
Kapan Menggunakan Masker?
Masker medis (masker bedah) cocok untuk penggunaan sehari-hari, terutama di tempat umum atau fasilitas kesehatan. Namun ada beberapa masker yang harus memenuhi standar ketahanan cairan dan memiliki izin edar dari Kementerian Kesehatan. Sementara itu, masker kain hanya berfungsi sebagai penghalang fisik dasar dan tidak melindungi dari partikel udara halus seperti respirator. Beberapa masker bedah juga memiliki rating respirator, seperti masker bedah N95, yang mampu menyaring partikel kecil di udara.
Kapan Menggunakan Respirator?
Respirator diperlukan ketika Anda membutuhkan perlindungan yang lebih tinggi terhadap jenis kontaminan di udara. Ini termasuk situasi di mana ada risiko tinggi terpapar aerosol yang mengandung virus, bakteri, atau kontaminan berbahaya lainnya, seperti di lingkungan medis yang menangani penyakit menular, industri yang terpapar debu atau zat kimia, atau saat melakukan aktivitas yang menghasilkan partikel halus.
Tipe Masker
Ada beberapa tipe masker yang umum digunakan:
- Masker Bedah (Masker Medis): Dirancang untuk penggunaan satu kali, masker ini membantu mencegah penyebaran droplet besar dari hidung dan mulut pemakainya. Efektivitasnya bervariasi, namun umumnya tidak dirancang untuk menyaring partikel udara yang sangat kecil.
- Masker Kain (Non-Medis): Dibuat dari berbagai jenis kain dan dapat dicuci serta digunakan kembali. Tingkat perlindungannya bervariasi tergantung pada bahan dan konstruksi, namun umumnya memberikan perlindungan yang lebih rendah dibandingkan masker medis atau respirator.
Tipe Respirator
Respirator diklasifikasikan berdasarkan standar filtrasi dan ketahanan terhadap minyak. Beberapa standar yang diakui secara global meliputi NIOSH (Amerika Serikat), FFP (Eropa), KN95 (Tiongkok), dan KF94 (Korea). Masker Respirator N95 adalah salah satu tipe yang paling dikenal dari standar NIOSH, yang menunjukkan kemampuan filtrasi 95% partikel non-minyak di udara.
Berdasarkan standar NIOSH, fungsi APD respirator dan klasifikasinya ditentukan oleh dua faktor:
- Tingkat Efisiensi Filtrasi:
- N95: Menyaring minimal 95% partikel airborne.
- N99: Menyaring minimal 99% partikel airborne.
- N100: Menyaring minimal 99.97% partikel airborne.
- (Huruf "N" berarti tidak tahan minyak, hanya untuk partikel non-minyak)
- Ketahanan Terhadap Minyak:
- R (Resistant to oil): Tahan minyak sampai batas waktu tertentu (8 jam).
- P (Oil proof): Sangat tahan minyak (dapat digunakan kembali).
Penting untuk diingat bahwa masker respirator harus pas di wajah tanpa celah agar dapat bekerja secara efektif. Semakin tinggi tingkat filtrasi, semakin steril udara yang dihirup oleh pemakainya. Baca juga jenis respirator untuk industri kerja
Memahami perbedaan respirator dan masker adalah langkah awal untuk memastikan Anda terlindungi secara optimal. Pilihlah APD yang sesuai dengan lingkungan dan risiko yang Anda hadapi. Untuk informasi lebih lanjut mengenai berbagai jenis APD dan perlindungan diri, kunjungi kurniasafety.com. Keselamatan Anda adalah prioritas kami!