1. Home
  2. Pelindung Telinga
  3. Kebisingan, The Silent Killer Saat Kerja Tanpa Pelindung Telinga

Kebisingan, The Silent Killer Saat Kerja Tanpa Pelindung Telinga

 Penulis: Elizabeth Sarah   2 years ago  Pelindung Telinga   min, estimated reading time.
Kebisingan, The Silent Killer Saat Kerja Tanpa Pelindung Telinga

Hi Safety Partner, tahukah bahwa kebisingan adalah salah satu bahaya yang dapat mengancam kesehatan Anda? Atau tahukah Anda bahwa suara dan bising adalah dua hal yang berbeda?  

Suara adalah hal yang ingin Anda dengar, dan bersifat tidak merusak. Sedangkan pengertian bising adalah suara yang mengganggu, tidak ingin Anda dengar, serta dapat menurunkan kemampuan Anda untuk mendengar jika terpapar kebisingan dalam waktu yang lama secara konstan. Batas suara normal atau nilai ambang batas (NAB) adalah 85 dB, jadi saat suara sudah melebihi 85 dB maka itu sudah termasuk bising. Mengutip dari Keputusan Menteri Lingkungan Hidup, pengertian kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu dan tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan (Kepmen LH No 48. tahun 1996). 

Kebisingan sangat tidak bisa dianggap remeh karena dampak yang ditimbulkan cukup berbahaya. WHO mengungkapkan bahwa kebisingan adalah salah satu pengaruh lingkungan yang paling beresiko terhadap kesehatan. Sudah banyak studi kasus yang mengaitkan kebisingan dengan masalah kesehatan. Data di benua Eropa tercatat bahwa sebanyak 100 juta orang terdampak kebisingan dari suara lalu lintas setiap tahunnya. Satu dari lima orang bahkan terpapar kebisingan secara rutin, yang pada akhirnya dapat merusak kesehatan mereka secara signifikan.  

Bahaya Kebisingan 

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dampak kebisingan cukup serius bagi kesehatan, karena bahayanya tidak bisa dirasakan pada awalnya namun akan terlihat pada efek jangka panjangnya. Bahaya kebisingan di tempat kerja juga akan mempengaruhi efektivitas kerja Anda. Beberapa tempat kerja atau industri yang memiliki potensi bahaya kebisingan seperti industri pertambangan, minyak dan gas, otomotif, dan lainnya.  

Beberapa macam sumber kebisingan yang paling umum, yaitu: 

  • Suara mesin produksi 
  • Suara peralatan listrik 
  • Suara alat berat 
  • Suara proses pengeboran dan gerinda 
  • Suara motor dan generator listrik 
  • dan lainnya 

Kebisingan sendiri dibagi menjadi 3 jenis, yaitu Continuous Noise, Intermittent Noise, dan Impact Noise atau kebisingan implusif.  

Continuous Noise 

Continuous noise adalah jenis kebisingan yang memiliki tingkat dan spektrum frekuensi konstan. Pengertian kebisingan jenis ini diterima pekerja yang bekerja selama periode waktu 8 jam per hari atau 40 jam per minggu. Jika tidak menggunakan alat pelindung telinga K3, maka bukan tidak mungkin kemampuan pendengaran akan terganggu di masa depan. 

Intermittent Noise 

Intermittent noise adalah jenis kebisingan yang diterima pekerja hanya pada waktu-waktu tertentu selama jam kerja. Contoh pekerja yang mengalami kebisingan jenis ini adalah inspector atau supervisor saat memeriksa kondisi dan situasi di lapangan. 

Impact Noise atau kebisingan implusif 

Impact noise disebut juga dengan kebisingan impulsif adalah kebisingan dengan suara hentakan yang keras dan terputus-putus kurang dari 1 detik. Contoh kebisingan jenis ini adalah suara ledakan dan pukulan palu. 

Masalah Pendengaran akibat Kebisingan 

Saat indera pendengaran kita sudah terpapar kebisingan secara terus menerus, maka akan muncul beberapa masalah pendengaran. Umumnya masalah pendengaran yang akan muncul bukanlah masalah serius, namun hal tersebut akan menjadi masalah serius untuk akibat jangka panjangnya. Beberapa masalah pendengaran awal seperti: 

  • Telinga berdenging 
  • Kesulitan mendengar bunyi suara lembut  
  • Sulit mendengar suara alat elektronik seperti TV, bel rumah, alat musik, dan lainnya 
  • Kebingungan saat ingin menentukan arah suara bising berasal 
  • Merasa stress karena perlu konsentrasi tinggi untuk mendengarkan sesuatu 

Masalah kesehatan lain juga dapat muncul karena paparan suara bising yang sering kita dengar. Seperti perasaan stress, hipertensi adalah masalah kesehatan yang bisa muncul akibat dari dampak kebisingan yang terus menerus. Untuk itu, Anda perlu penutup telinga sebagai alat pelindung telinga saat di tempat kerja.  

2 Jenis Alat Pelindung Telinga K3 

Ada 2 (dua) jenis alat pelindung telinga atau penutup telinga yang umum, yaitu penyumbat telinga atau earplug, dan penutup telinga safety atau earmuff.

Earplug

Penyumbat telinga atau Earplug adalah alat pelindung telinga K3 yang cara pakainya dimasukkan atau disumbat ke telinga, dan berfungsi untuk memblokir pendengaran. Biasanya earplug berbentuk seperti busa dan hanya untuk sekali pakai (tidak dapat digunakan kembali).  

Earmuff

Penutup telinga atau Earmuff adalah penutup telinga yang terbuat dari busa dan memiliki cap. Earmuff berfungsi untuk menurunkan tingkat kebisingan dengan cara menutupi seluruh bagian telinga dan ditahan oleh headband.